Sebetulnya pada sore hari ini kami berencana hendak pergi ke rumah paman di luar kota. Tepatnya di daerah Semarang sana. Dari tempat kami yang ada di Jakarta tentu amat jauh jaraknya. Karena untuk perjalanan yang jauh maka kami mengajak seorang tetangga yang kebetulan menjadi seorang sopir bus malam. Ia dimintai tolong untuk menyetiri mobil pribadi kami. Tetapi, sekali waktu, ayah pun juga akan ikut menjadi sopirnya. Karena tetangga kami itu baru saja pulang dari kerja pada siang harinya. Maka ia minta waktu untuk tidur beristirahat dulu sebelum berangkat menyopiri mobil ke luar kota itu. Ia berpesan lewat sambungan telpon bahwa bisanya berangkat pada waktu malam tepatnya setelah shalat isya. Kami pun menyetujuinya. Malah lebih bagus di waktu malam hari untuk perjalanan yang jauh. Tidak terkena panasnya matahari. Kadang sinar matahari yang menyengat akan menambah berat pula perjalanan.
Alhamdulillah, pada sore hari itu benar-benar turun hujan yang agak deras. Setidaknya tanah sudah terbasahi. Bila tanah dicangkul sampai dalam maka sudah kelihatan basah semua tanahnya. Saya pun ikut bergembira pada waktu itu. Seraya bersyukur atas nikmat hujan yang telah diberikannya kepada kami. Lalu mulailah kami persiapan segala hal yang dibutuhkan di dalam perjalanan. Dari makanan, minuman, obat-obatan ringan kalau pusing saat naik kendaraan, hingga oleh-oleh untuk diberikan kepada sang paman dan keluarganya nanti kalau sudah sampai. Waktu azan maghrib pun telah berkumandang. Letak bangunan masjid memang tidaklah terlalu jauh dari rumah yang kami tempati. Paling sekitar 250 meter saja. Mendengar azan kami pun segera menuju ke masjid untuk menunaikan shalat maghrib secara berjamaah. Suasana masjid sangat ramai sekali bila waktu maghrib. Jumlah jamaahnya begitu banyak.
Ada satu kebiasaan positif di masjid kampungku itu. Setiap bada atau sesudah shalat maghrib selalu diadakan ceramah sebentar. Biasanya materinya bervariasi dalam satu pekan. Pada hari Selasa dan Rabu sore biasanya materinya tentang doa sehari-hari. Pada hari selasa itu, materi yang dibahas ialah lanjutan tentang doa bepergian jauh agar selamat. Sesuai sunah memang diajarkan untuk selalu berdoa di kala hendak bepergian. Inilah lafazh doanya :
untuk latinnya :
ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR {SUBHANALLADZII SAKH KHARALAHAA HADZAA WA MAAKUNNAA LAHU MUQRINIIN WA INNAA ILA RABBINAA LAMUNQALIBUUN}. ALLAHUMMA INNAANAS ALUKA FII SAFARINAA HADZAL BIRRA WAT TAQWA WA MINAL 'AMALI MAA TARDHA. ALLAHUMMA HAWWIN 'ALAINAA SAFARANAA HADZAA WATH WI 'ANNAA BU'DAHU. ALLAHUMMA ANTASH SHAAHIBU FIS SAFARI WAL KHALIIFATU FIL AHLI, ALLAHUMMA INNII A'UDZUBIKA MIN WA'TSA ISSAFARI WA KAABATIL MANZHARI WA SUU IL MUNWALABI FIL MAALI WAL AHLI.
Artinya dalam bahasa Indonesia adalah :
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Maha Suci Tuhan yang menundukkan kendaraan ini untuk kami, sedang sebelumnya kami tidak mampu. Dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami (di hari Kiamat). Ya Allah! Sesungguhnya kami memohon kebaikan dan taqwa dalam bepergian ini, kami mohon perbuatan yang meridhakan-Mu. Ya Allah! Permudahlah perjalanan kami ini, dan dekatkan jaraknya bagi kami. Ya Allah! Engkaulah teman dalam bepergian dan yang mengurusi keluarga(ku). Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kelelahan dalam bepergian, pemandangan yang menyedihkan dan perubahan yang jelek dalam harta dan keluarga.
Lafazh doa di atas sumbernya dari sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim. Materi tentang doa ini sudah hampir dua pekan dibahas. Namun, kebanyakan para jamaah masih juga belum hafal. Tetapi, penceramah di masjid kami tetaplah sabar untuk membimbing para jamaah. Karena saya hendak bepergian maka doa tersebut kami berusaha untuk menghafalnya pada waktu itu. Meskipun daya hafal kami sekeluarga tidak sama. Kalau kakak perempuan saya memang mudah sekali untuk hafal. Berbeda dengan saya sendiri yang biasa-biasa saja kemampuanya. Tetapi, saya sudah mendapat catatan tentang doanya. Sehingga bila sampai mau berangkat tetap belum hafal maka kami bisa membacanya langsung. Termasuk yang penting juga ialah memahami artinya atau maknanya. Di dalam makna doa tersebut kita mengetahui bahwa kita memohon kebaikan atas perjalanan atau bepergian yang kita lalui. Selanjutnya, kita pun juga memohon perlindungan dari segala hal yang membahayakan. Maksud kebaikan itu misalnya: kita diselamatkan dari halangan saat perjalanan, selama perjalanan mendapatkan berbagai kemudahan, dan kendaraan bisa berjalan lancar tidak macet atau rusak. Sedangkan contoh dari keburukan ialah kita merasa kelelahan yang sangat, adanya sakit yang diderita dan juga kerusakan pada harta kita. Akhirnya tibalah waktu untuk kami naik mobil dan berangkat menuju ke tempat paman di luar kota. Kami juga membaca doa yang baru saja kami pelajari itu. Semoga teman-teman bisa mengambil hikmah dari sedikit cerita ini. Wassalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.