Di sela-sela kesibukan pada siang hari yang panas ini, kami mencoba berbagi sesuatu yang bermanfaat. Lewat tulisan ini semoga menambah kebaikan bagi diri sendiri serta teman-teman para pembaca pada umumnya. Teman-teman yang berbahagia. Saya meyakini bahwa kita sebagai manusia itu tidak ada satu pun yang terlepas dari yang namanya salah dan dosa. Setiap manusia sebaik apa pun dia pastinya punya kesalahan atau dosa. Hanya saja tiap orang satu dengan lainnya memiliki perbedaan dalam hal banyak sedikitnya dosa. Ada yang lebih sedikit dosanya karena sangat hati-hatinya ia menjalani hidup. Ada pula yang malah bergelimang dosa. Tidak sedikit hidupnya malah diisi dengan banyaknya dosa.
Melihat kondisi seperti ini. Langkah awal yang tepat ialah melihat diri masing-masing. Bagaimana keadaan kita ini. Apakah termasuk banyak memiliki dosa? Ataukah sedikit dosa yang dikerjakan. Namun, ada ungkapan gajah di pelupuk mata tidak kelihatan. Tetapi gajah di seberang lautan malah tampak atau kelihatan. Inilah keadaan yang nyata terjadinya. Dalam kehidupan manusia ini, lebih banyak terjadi seperti itu. Ketika seseorang melihat kesalahan orang lain. Meski kesalahan itu amat kecil. Namun, malah dengan jelas orang tersebut melihatnya. Bahkan bisa menjelaskannya dengan rinci sekali bentuk kesalahan yang dilakukan orang lain tersebut. Berbeda tatkala ia membuat suatu dosa atau kesalahan. Sebesar apa pun kesalahan atau dosa dilakukan kadang tidak tampak. Malahan ia merasa tidak membuat suatu kesalahan apa pun. Ia merasa dirinya baik-baik saja. Seolah tidak merasa berbuat dosa sedikit pun.
Langkah yang bijak melihat masalah dosa pada tiap pribadi tentunya dengan merasa sebaliknya. Setiap diri dari kita masing-masing hendaknya merasa banyak dosa. Tatkala orang merasa dirinya sedikit dosa atau kesalahan atau bahkan merasa bersih dirinya maka orang tersebut amat potensial untuk membuat suatu kesalahan atau dosa yang baru. Ia mengira melakukan dosa lagi tidaklah mengapa sebab baru punya sedikit dosa. Sangat berbeda bila sikap setiap pribadi tidak seperti itu. Ia semestinya merasa bahwa dirinya telah banyak melakukan suatu dosa atau kesalahan. Dengan begitu, ia tidak berani lagi untuk menambah satu dosa lagi. Lantaran sudah begitu banyak dosa dan kesalahan yang telah dikerjakan. Sikap merasa banyak dosa ini sangatlah terpuji. Meskipun manusia di dalam kehidupannya berhati-hati saja terkadang tetap saja terjerumus dalam dosa apalagi tidak berhati-hati. Walau pun, kepada mereka yang berhati-hati tentunya jauh lebih sedikit kesalahannya dibanding orang lain yang bersikap sebaliknya.
Setelah kita memiliki sikap diri seperti itu. Selanjutnya, kita mesti banyak-banyak belajar. Mempelajari ilmu agama. Belajar mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan macam-macam dosa. Sehingga kita nanti akan mengetahui hal-hal yang termasuk dosa dan yang bukan tergolong perbuatan dosa. Sebab tidak sedikit orang yang tidak mengetahui bahwa apa yang dikerjakannya itu termasuk perbuatan dosa yang dilarang Allah Subhanahu wa ta'ala. Ilmu sangat penting sekali. Menjadi pelita di tengah kehidupan ini. Maka sesibuk apa pun aktivitas kita tetap saja harus menyediakan waktu khusus untuk belajar. Walau mungkin harus mengeluarkan dana atau uang tidaklah masalah. Ilmu bisa menjadi pembuka kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Bila kita sudah berilmu maka kita perlu untuk menjalin hubungan dengan orang-orang yang kita pandang shalih. Bagus akhlak dan amalan ibadahnya sehari-hari. Dengan kita berkomunikasi aktif dengan mereka maka secara tidak langsung kita akan masuk pada lingkungan yang positif atau baik. Kita tahu bahwa lingkungan itu sangat berpengaruh kepada kehidupan seseorang. Arah pandangan hidup manusia tidak lepas dari pergaulannya dengan siapa saja. Bahkan, untuk melihat bagaimana agama atau akhlak seseorang maka kita disuruh untuk melihat siapa saja teman-teman akrabnya sehari-hari. Meskipun begitu, kita pun tidak boleh menyombongkan diri sendiri. Tetap saja kita bergaul secara biasa kepada masyarakat tanpa pilih-pilih.
Di samping itu, hal yang tidak boleh kita lupakan ialah berdoa. Kita akui bahwa sebagai manusia memang kita itu banyak dosa. Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas. Merasa banyak dosa itu jauh lebih baik dibanding merasa diri sedikit atau malah bersih dari dosa. Bagi kita yang sudah terlanjur berbuat suatu dosa atau kesalahan maka hal yang dilakukan salah satunya dengan membaca doa mohon ampun kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Mengenai lafazh lengkapnya yakni:
Latinnya :
RABBI INNII ZHALAMTU NAFASII FAGHFIRLII FAGHAFARA LAHU.
Artinya :
Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menzalimi diriku sendiri, maka ampunilah aku.
Tidak begitu panjang doanya. Amat pendek. Sangat mudah untuk dihafalkan. Kita bisa memperbanyak bacaan doa tersebut. Semakin banyak akan semakin baik. Kita tidak tahu seberapa banyak dosa yang telah dilakukan dalam kehidupan ini. Langkah yang terbaik ialah selalu memohon keampunan dari-Nya. Sangat beruntung orang yang diampuni dosa-dosanya. Akan selamat hidupnya di dunia ini hingga ke alam akhirat kelak. Wassalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.