Sedari kecil kita sudah dididik oleh orang tua. Kedua orang tua mengajarkan dan mendidik akhlak yang mulia. Berbagai kebaikan dicontohkannya. Karena memang mereka ingin kelak putra putrinya menjadi orang yang mulia dan berguna bagi sesama. Saat anak sudah masuk usia sekolah, orang tua pun memasukkan ke sekolah pilihan. Hingga pada akhirnya, sang anak telah sukses dalam pendidikannya. Menjadi insan yang bermartabat dan berakhlaqul karimah. Insan yang taat kepada Allah Subhanahu wa ta'ala, Rasul-Nya dan orang tuanya.
Di dalam perjalanan hidup seorang manusia memang tidak lepas dari pasang surut. Ada kalanya seorang itu senang, di lain waktu susah. Ada waktu saat sehat badannya dan di waktu yang lain ia mendapat ujian berupa sakit. Dan masih banyak lagi contoh pasang surutnya kehidupan. Mengenai contoh yang terakhir berupa sakit, memang ini menjadi sebuah ujian dan cobaan berat bagi manusia. Nikmat yang terbesar adalah iman. Sesudah nikmat tersebut yaitu nikmat kesehatan. Nah, lawan dari sehat ini adalah sakit.
Lantas, bagaimana ketika kita mendengar ada orang lain yang sakit ? Tentu saja kita bersedih bila ada kabar atau berita tersebut. Namun, tidak cukup hanya bersedih saja. Akhlak seorang muslim menghadapi hal itu mestinya ia segera mencari tahu keberadaanya. Hal itu dimaksudkan untuk bisa menjenguknya. Bila sudah tahu persis posisinya maka kita bisa langsung untuk mendatanginya. Apakah dirawat di rumah sakit, klinik, atau malah cuma rawat jalan di rumahnya. Saat sudah jelas maka kita langsung menuju ke sana. Kita bisa membawa sejumlah uang atau makanan untuk disedekahkan kepada si sakit. Sesudah sampai di tempat orang yang sakit, kita hendaknya bertanya langsung tentang kondisi si sakit. Kita pun juga menyampaikan berbagai nasihat yang menguatkan dan memotivasinya. Tidak lupa kita pun juga harus membaca doa menjenguk orang sakit dengan khusyuk. Tentang lafazhnya yaitu :
Latinnya :
ALLAHUMMA RABBAN NAASI ADZHIBIL BA'SA ISYFI WA ANTASY SYAAFII LAA SYIFAA A ILLAA SYIFAA UKA SYIFAA AN LAA YUGHAADIRU SAQAAMAN.
Artinya :
" Ya Allah, Tuhan seluruh manusia, hilangkanlah segala penyakit. Engkau adalah Dzat yang memberi kesembuhan. Tidak ada yang dapat menyembuhkan kecuali Engkau, dengan kesembuhan yang tanpa ada rasa sakit sama sekali."
Memang masih ada lafazh lain selain doa tersebut. Akan tetapi, bila teman-teman membacanya saya kira sudah cukup bagus. Meski bila membaca yang lainnya pun juga bagus. Tatkala si sakit melihat banyak orang yang menjenguknya, perasaan si sakit begitu senang dan gembira. Apalagi, bila juga mau mendoakan kesembuhan. Karena tidak sedikit orang yang menjenguk itu tidak baca doa satu kata pun. Maka sangat penting mengamalkan bacaan doa sebagaimana di atas.
Orang itu dinilai oleh akhlaknya. Meski hartanya banyak dan jumlahnya tak terhitung, tetapi kalau akhlaknya tercela maka ia sudah rendah harganya. Terkecuali sesudahnya ia bertobat kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Perkara akhlak ini sangat penting. Tidak boleh diremehkan oleh siapa pun bila ingin hidupnya mulia. Sumber akhlak itu tentu dari kitab suci Al-Quran dan hadits Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam. Orang yang paling baik akhlaknya bisa kita simak dalam kehidupan pribadi Rasulullah Saw. Maka untuk meningkatkan akhlak kita itu ya dengan selalu belajar menuntut ilmu agama. Wassalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.